Harga Bitcoin Anjlok di Bawah $100,000: Kekhawatiran Bubble Meningkat
Ditulis pada 4 November 2025 oleh Alejandro
Harga Bitcoin Anjlok, Ketidakpastian Pasar Kripto Meningkat
Harga Bitcoin anjlok signifikan dan memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri dan investor. Bitcoin, aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, kembali berada di titik kritis setelah beberapa bulan mengalami volatilitas tinggi. Tekanan jual yang terus menekan harga menimbulkan proyeksi baru terkait masa depan Bitcoin dan aset digital utama lain. Dalam konteks pasar keuangan global, pergerakan tajam ini menjadi perhatian utama karena Bitcoin sering dianggap sebagai indikator sentimen pasar kripto secara keseluruhan.
Data Harga Terkini dan Dampak Tekanan Jual Berkelanjutan
Berdasarkan data terbaru CoinDesk (10 Oktober 2024), Bitcoin diperdagangkan jauh di bawah angka $100.000 dan sempat menyentuh level terendah dalam empat bulan terakhir. Tekanan jual besar-besaran terjadi setelah aksi likuidasi massal pada 10 Oktober, memicu penurunan volume perdagangan harian hingga lebih dari 20%. Menurut laporan Reuters, volatilitas harga Bitcoin makin intens, dengan fluktuasi harian mencapai 7–10% selama pekan pertama bulan Oktober. Analis dari Bloomberg menyampaikan bahwa tren negatif ini memperkuat kekhawatiran adanya bubble yang siap pecah sewaktu-waktu.
Peter Schiff, ekonom ternama, menyorot bahwa reli Bitcoin sebelumnya bukan didorong fundamental kuat, melainkan sentimen politik dan dukungan Wall Street yang relatif tidak stabil. "Kenaikan harga Bitcoin selama ini sangat bergantung pada momentum politik dan spekulasi dari institusi pasar modal. Ketidakpastian tersebut membuat harga mudah terkoreksi," ujarnya dalam wawancara di Bloomberg.
Latar Belakang Tren Penurunan: Faktor Fundamental dan Aspek Spekulasi
Penurunan harga Bitcoin kali ini tidak berdiri sendiri. Sejak awal 2024, pasar kripto telah mengalami tekanan akibat sentimen global, regulasi yang ketat, hingga likuidasi dari investor institusional. Fluktuasi harga menunjukkan bahwa pasar kripto sangat rentan terhadap perubahan eksternal. Menurut analisa CoinDesk, pasar juga dipengaruhi faktor makroekonomi seperti kenaikan suku bunga AS dan pergeseran portofolio investasi oleh perusahaan besar.
Fenomena ini memperlihatkan bahwa ekspektasi berlebihan tanpa didukung fundamental jelas berpotensi menimbulkan bubble. Banyak pihak kini mempertanyakan daya tahan Bitcoin sebagai penyimpan nilai jangka panjang. Keterlibatan Wall Street dan pelaku institusional memang membawa arus modal besar, namun menambahkan elemen volatilitas yang sulit dikendalikan. Ketidakpastian ini menjadi perhatian utama, terutama bagi investor dengan profil risiko moderat hingga tinggi.
Bitcoin kini berada di titik kritis. Penurunan harga yang konsisten dalam beberapa bulan terakhir menjadi sinyal agar investor dan pelaku industri lebih cermat dalam mengambil keputusan investasi, mempertimbangkan potensi risiko dan perubahan mendadak di pasar aset digital.










