Bitcoin Bertahan, Siap Tembus $110.000?
Ditulis pada 1 Juli 2025 oleh Alejandro
Volume Spot Bitcoin Menurun, Pasar Fokus pada ETF Spot
Volume perdagangan spot Bitcoin terus menunjukkan penurunan signifikan dalam beberapa pekan terakhir, mengindikasikan potensi pembentukan 'local top' pada harga Bitcoin. Analis Bitfinex, sebagaimana dilaporkan oleh CoinDesk dan Bloomberg, menilai bahwa tren ini mencerminkan sikap hati-hati investor yang sedang menanti katalis baru untuk mendorong harga lebih tinggi. Di tengah melandainya aktivitas pasar spot, perhatian utama pelaku pasar kini mengarah pada performa ETF Bitcoin spot, terutama di tengah fluktuasi makroekonomi global dan tekanan inflasi yang kian meningkat.
Data Terbaru: Prediksi Harga, Volume, dan Arus Modal ETF
Harga Bitcoin berada pada kisaran $67.400 per 27 Juni 2024 berdasarkan data CoinDesk. Volume spot Bitcoin yang terus menurun tercermin dari penurunan rata-rata harian hingga 15% dibandingkan bulan lalu (Bloomberg). ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat masih menarik arus masuk modal yang stabil, meski jumlahnya lebih tipis dibanding lonjakan awal tahun. Analis memperkirakan Bitcoin memiliki potensi menembus level $110.000, didorong oleh tekanan inflasi, performa reli pasar saham Wall Street, dan rebalancing indeks S&P 500 yang membawa modal pasif ke pasar aset digital (Reuters). Para pelaku pasar kini memantau laporan infllasi AS dan potensi langkah the Fed sebagai katalis besar berikutnya.
Pentingnya Pemahaman Dinamika Pasar Bitcoin Saat Rebalancing S&P 500
Penurunan volume spot sering menjadi sinyal pergeseran sentimen di antara investor institusional dan ritel. Situasi ini patut dicermati mengingat arus modal ke ETF Bitcoin spot menunjukkan preferensi investor pada instrumen investasi yang lebih mudah diakses dan terregulasi, sebagaimana dilaporkan Reuters dan Bloomberg. Momentum rebalancing S&P 500 yang terjadi di akhir kuartal mendorong perpindahan modal ke aset digital, sekaligus memberi peluang bagi harga Bitcoin untuk bergerak ke level baru. Keterkaitan antara tekanan inflasi, reli pasar saham, serta pertumbuhan produk ETF digital mendorong pelaku pasar untuk terus menanti katalis berikutnya yang dapat menjadi penentu tren harga Bitcoin pada semester kedua 2024.
Sumber:
CoinDesk, Bloomberg, Reuters