Harga Bitcoin Sentuh Rp1,8 Miliar Jelang Keputusan The Fed
Ditulis pada 29 Oktober 2025 oleh Alejandro
Lonjakan Harga Bitcoin dan Dinamika Pasar Kripto
Bitcoin kembali menunjukkan pergerakan harga signifikan dengan volatilitas tinggi pada pembukaan Wall Street hari ini. Harga BTC menembus resistance penting di US$116.000 atau sekitar Rp1,8 miliar, mencerminkan antusiasme dan kegelisahan pelaku pasar menghadapi perkembangan makroekonomi global. Lonjakan harga Bitcoin ini bukan hanya menarik perhatian investor institusional, namun juga mempertegas status BTC sebagai indikator utama arah pasar aset digital di tengah ketidakpastian global.
Statistik Terkini dan Fokus Investor Menanti Kebijakan Penting
Menurut data CoinDesk dan Bloomberg, Bitcoin mengalami pergerakan ‘ping-pong’ di kisaran US$114.000 hingga US$116.500 sepanjang hari perdagangan Amerika Serikat. Sentimen pasar kripto sangat dipengaruhi oleh dua agenda utama yang sedang ditunggu: keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan pada hari Rabu, serta perkembangan terbaru dalam negosiasi dagang AS-Tiongkok. Data pasar menunjukkan volume transaksi Bitcoin naik 14% dalam 24 jam terakhir, sementara open interest di bursa derivatif melonjak, mengindikasikan peningkatan aktivitas spekulatif. Seorang analis dari Reuters menyatakan, “Harga Bitcoin kemungkinan akan stabil jika tidak ada kejutan dari keputusan Fed dan hasil perundingan dagang.” Di sisi lain, perdebatan terkait kemungkinan penutupan ‘CME gap’ di level harga tertentu masih menjadi perhatian utama di kalangan komunitas trader.
Latar Belakang dan Implikasi Arah Harga Bitcoin
Pergerakan harga Bitcoin yang fluktuatif menandai reaksi pasar terhadap dinamika makroekonomi dan geopolitik yang membayangi aset digital. Pasar kripto selama beberapa pekan terakhir terjebak dalam pola sideway, menunggu sinyal dari Federal Reserve terkait arah suku bunga yang berpotensi mempengaruhi likuiditas global. Sementara itu, ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok menambah lapisan ketidakpastian terhadap arus modal di pasar kripto dan saham global. CME gap, fenomena harga yang sering muncul akibat perbedaan waktu tutup-buka perdagangan di bursa berjangka Chicago Mercantile Exchange, tetap menjadi indikator teknikal yang diamati pelaku pasar. Dengan penantian dua peristiwa besar ini, stabilitas harga Bitcoin dalam waktu dekat sangat bergantung pada hasil kebijakan Fed dan dinamika relasi dagang antar negara besar.
Sumber: CoinDesk, Bloomberg, Reuters










