Bitcoin Hadapi ‘Uptober’ Terburuk dalam Delapan Tahun
Ditulis pada 24 Oktober 2025 oleh Alejandro
Tekanan Harga Bitcoin dan Lonjakan Aktivitas Perdagangan Spot
Bitcoin berisiko mencatatkan rekor baru dengan potensi mengalami 'red' October pertamanya sejak delapan tahun terakhir. Situasi ini menarik perhatian investor institusi dan pelaku pasar aset digital, terutama karena Oktober biasanya dikenal sebagai bulan positif bagi performa harga Bitcoin. Namun, pergerakan tahun ini menyimpang dari pola musiman sebelumnya. Meskipun sempat mendekati level atas rentang perdagangannya, harga Bitcoin tetap mengalami penurunan bulanan. Ketidakstabilan harga ini menimbulkan kekhawatiran di tengah ekosistem kripto, mendorong pelaku pasar untuk lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan perdagangan.
Menurut data CoinDesk dan laporan Bloomberg, volume perdagangan spot di bursa kripto terpusat (CEX) meningkat 31% pada kuartal ketiga 2025. Kenaikan ini membawa total volume perdagangan kembali mendekati angka penutupan 2024, setelah sempat anjlok drastis di awal tahun. Lonjakan aktivitas perdagangan spot menandakan adanya minat beli dan jual yang signifikan sekaligus mencerminkan volatilitas pasar yang tinggi. Namun, harga Bitcoin sendiri tetap turun sepanjang Oktober 2025. CoinGecko melaporkan bahwa Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$53.000–US$56.000, lebih rendah dari rata-rata bulanan tahun lalu. Analis memperingatkan bahwa pasar dapat menghadapi tekanan lebih lanjut apabila tren negatif ini bertahan hingga akhir bulan. Sejumlah indikator teknis menunjukkan risiko pembalikan tren jangka menengah, memperkuat narasi kehati-hatian di kalangan pelaku pasar.
Fenomena ekstrem ini menjadi relevan karena Oktober secara historis disebut sebagai ‘Uptober’, yakni periode ketika harga Bitcoin dan kripto lain cenderung mengalami kenaikan signifikan. Sejak 2017, Bitcoin selalu mencatatkan penguatan pada bulan Oktober, sehingga anomali tahun ini mengubah ekspektasi banyak investor. Selain tekanan makroekonomi dan ketidakpastian regulasi global yang terus membayangi, dinamika pasar kripto kini dipengaruhi oleh aliran modal yang besar dari institusi dan volatilitas di pasar derivatif. Menurut laporan Reuters, kehati-hatian investor kian bertambah setelah beberapa platform utama mencatatkan lonjakan likuidasi. Situasi ini menegaskan pentingnya analisis data pasar terbaru dalam pengambilan keputusan investasi. Bagi investor dan trader, memahami perubahan tren dan ketahanan pasar sangat krusial untuk mengantisipasi potensi kerugian dan memanfaatkan peluang di tengah dinamika pasar kripto.










