BerandaHodlmagz (KamusCrypto - Artikel)kamusHodlmagz (KamusCrypto - Artikel)algoritma-hashing

ALGORITMA HASHING

Algoritma hashing adalah proses matematis yang mengonversi data input (teks, angka, atau bahkan file) menjadi nilai hash yang unik, yang biasanya merupakan serangkaian karakter alfanumerik yang panjangnya tetap, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya data inputnya. Ini merupakan bagian penting dari kriptografi modern dan memiliki berbagai aplikasi di dalam dan di luar dunia kripto, termasuk dalam keamanan data, pengelolaan kata sandi, dan verifikasi integritas data.

Berikut adalah beberapa poin penting dalam penjelasan algoritma hashing:

  1. Keunikan : Satu set data input yang sama akan selalu menghasilkan nilai hash yang sama. Namun, setiap sedikit perubahan pada data input akan menghasilkan nilai hash yang sangat berbeda. Ini membuat nilai hash menjadi unik untuk setiap set data input, sehingga sangat cocok untuk memverifikasi integritas data.

  2. Irreversibilitas : Proses hashing bersifat irreversibel, artinya tidak mungkin untuk mengembalikan data input asli hanya dengan melihat nilai hash. Ini menjadikan algoritma hashing berguna untuk menyimpan kata sandi dalam format yang tidak dapat dibaca kembali (hashed password), sehingga bahkan jika database diakses oleh pihak yang tidak berwenang, kata sandi sebenarnya tidak dapat ditemukan.

  3. Efisiensi : Algoritma hashing dirancang untuk bekerja dengan cepat dan efisien, bahkan pada data input yang besar. Ini memungkinkan penggunaan dalam berbagai aplikasi, termasuk verifikasi integritas data dalam jaringan komputer yang besar.

  4. Deterministik : Algoritma hashing bersifat deterministik, yang berarti hasilnya selalu sama untuk setiap data input yang sama. Ini memungkinkan penggunaan nilai hash untuk memverifikasi keotentikan data.

  5. Tahan Terhadap Kolisi : Sebuah "kolisi" terjadi ketika dua set data input yang berbeda menghasilkan nilai hash yang sama. Algoritma hashing yang baik dirancang untuk memiliki kemungkinan kolisi yang sangat rendah, sehingga nilai hash yang dihasilkan oleh data input yang berbeda tidak mungkin sama.

Beberapa contoh algoritma hashing yang populer adalah SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit), MD5 (Message Digest Algorithm 5), dan SHA-1 (Secure Hash Algorithm 1). Namun, MD5 dan SHA-1 saat ini dianggap kurang aman karena rentan terhadap serangan kriptografi yang lebih maju. Oleh karena itu, algoritma hashing yang lebih aman seperti SHA-256 lebih disarankan untuk digunakan dalam aplikasi keamanan yang kritis.

#CryptoItuMudah

Yuk, belajar crypto mudah dan lengkap!

Hodlmagz (LOGO - Brand)

Hodlmagz adalah media Indonesia terkemuka untuk berita dan informasi terkait aset kripto, aset digital, teknologi blockchain, dan web3.

©2024 Hodlmagz